Kamis, 19 November 2009

TEORI DAN TEKNIK ENDOSCOPY


Defenisi dan Prinsip Dasar Endoscopi

Endoscopi ialah suatu tindakan yang memungkinan dokter untuk melihat kedalam saluran atau bagian dalam tubuh, melakukan proses pemeriksaan terhadap struktur internal dengan menggunakan suatu alat yang fleksibel. Endoscopi artinya adalah melihat kedalam, yang dalam hal ini berarti melihat kedalam tubuh manusia untuk suatu alasan medis.

Perawatan Endoscopi

Alat Endoscop merupakan alat yang canggih dengan harga yang cukup mahal. Perawatan Endoscop beserta kelengkapannya merupakan salah satu faktor penting didalam menunjang keberhasilan tindakan Endoscopi dan mempertahankan alat tetap awet dan tidak mudah rusak.

Konsep pemeliharaan alat meliputi hal berikut :

1. Handling Alat

Alat harus diperlakukan dengan halus dan penuh kasih sayang. Tahapan yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh untuk mencegah kerusakan alat dimulai dari cara mengambil alat dari lemari penyimpanannya, membawa alat ke tempat pemeriksaan, meletakkan alat pada sandaran Endoscop atau meja pemeriksaan, memasang alat pada sumber cahaya, saat memulai tindakan, waktu manuver, observasi dan waktu menarik alat dari pasien, melepas alat dari sumber cahaya, membersihkan alat, mengeringkan serta mengembalikannya lagi ke lemari penyimpanan.

2. Peyimpanan

Tempat penyimpanan alat harus mempunyai suhu konstan di bawah 20ºC. Kelembaban diusahakan stabil dengan memelihara silica gel yang harus selalu diganti, bebas jamur dan bakteri. Lemari penyimpanan Endoscop didesain sesuai kebutuhan, sandaran dibuat dengan kemiringan 60º dengan dilapisi peredam untuk melindungi dari benturan sewaktu mengambil dan meletakkan Endoscop.

3.Pembersihan

Pembersihan alat endoscop melalui 3 tahapan yaitu: pembersihan, desinfektan dan steril.

Persiapan Pasien

- Pendekatan dan motivasi pasien sekaligus“Informed Consent”, sambil diterangkan mengenai kegunaan pemeriksaan, jenis pemeriksaan yang akan dikerjakan, serta keadaan-keadaan yang mungkin dirasakan pada waktu diperiksa seperti kembung, mual, sedikit rasa tak nyaman dsb. Diterangkan kemungkinan terjadi komplikasi meskipun jarang.

- Puasa tidak makan tetapi dapat minum obat yang diperlukan, paling tidak 6 jam sebelum pemeriksaan.

- Gigi palsu dan kacamata dilepas.

- Dilakukan penyemprotan xylocain spray pada tenggorokan.

- Bila perlu dilakukan penyuntikan obat.

- Cara menelan dan bernafas panjang diampilkan pada waktu pemeriksaan.

- Berbaring dengan posisi miring kekiri,tangan kiri dibawah bantal dan tangan kanan diatas paha kanan.

Premedikasi

- Tidak selalu diberikan dan hanya diberikan pada pasien yang sensitif. Sedasi diberikan diazepam 5-10mgiv/im atau midazolam 2,5mgiv Dapat juga diberikan pethidin 0,5-1mg/kg bb iv 30 menit sebelum pemeriksaan

- Gascon 15cc peroral 5-10 menit sebelum tindakan

- Sprai xilocain 10% merata keseluruh faring, uvula dan hipofaring 5-10 menit sebelum pemeriksaan.

Perawatan Pasca Endoscopi

- Pasien boleh makan dan minum setelah 2 jam pasca endoscopi untuk menghindari aspirasi

- Bila pasien diberi sedasi diobservasi diruang pemulihan sampai sadar

- Pasien rawat jalan tidak boleh membawa kendaraan sendiri.

- Bila dilakukan biopsi, dianjurkan makan makanan cair atau bubur saring selama beberapa waktu tergantung apa yang ditemuka dan berapa banyak biopsi dilakukan. Bila ada perdarahan pasien diminta menghubungi dokter.

Teknis Pemeriksaan EGD

- Penderita berbaring miring kekiri menghadap pemeriksa. Kepala agak menunduk,dengan alas handuk kecil. Tangan kiri dibawah bantal dan tangan kanan bebas diposisikan diatas paha kanan. Posisi kaki seperti memeluk guling. Scope dipegang dengan benar, tangan kiri memegang pangkal scop sekaligus mengendalikan angulasi, menekan tombol”air water feeding”, tombol penghisap dan freezing. Sedangkan tangan kanan memegang ujung scop, kira-kira 15-18 cm dari ujung.

- Memasukkan scop dituntun penglihatan (Driving Down Undervision).

- Penglihatan langsung dapat melalui monitor. Selanjutnya insersi scop dapat dilakukan sesuai dengan urutan berikut ini :

Langkah demi langkah EGD


Lidah dan Palatum durum

Penyangga mulut (mouth piece) dipasang dan difiksasi oleh seorang perawat. Ujung scop dimasukkan dengan tangan kanan diposisikan diatas bagian tengah lidah sehingga akan terlihat lidah dan palatum durum.


Scop didorong halus dengan sedikit up ward sehingga akan terlihat uvula.


Epiglotis

Selanjutnya akan terlihat epiglotis dengan bagian belakang hipofaring


Glotis dan Rima Glotis

Ujung scop diangulasikan kebawah secara halus, didorong, akan terlihat jelas Glotis dan Rima Glotis.


Sfingter Krikofaring

Dengan sedikit angulasi kebawah akan terlihat fossa priformis Dan Sfingter Krikofaring yang biasanya tertutup. Ujung dari scop diarahkan kekanan atau kekiri menuju Sfingter Krikofaring.

Sfingter Krikofaring terbuka

Pasien diminta untuk menelan agar Sfingter Krikofaring terbuka, bersamaan dengan itu scop didorong masuk esofagus dan penderita diminta bernafas lewat hidung. Kadang sulit untuk mendapatkan Sfingter Krikofaring dalam keadaan terbuka, maka scop dapat didorong/sliding untuk masuk esofagus.


Esofagus

Scop masuk ke esofagus yang merupakan pipa tubuler dengan diameter 1,5 - 2 cm,mulai dari pinggir bawah otot krikofaringus kebawah melalui mediastinum dan berakhir pada Sfingter esofagus bawah dengan pajang 2,5 cm. Panjang dari gigi insisivus ± 40cm.


Z-line

Mucosa Esofagus tampak merah muda, licin mengkilap dengan lipatan mucosa yang halus memanjang sampai esofagogastric junction. Tampak ”Z Line”, suatu garis yang tak teratur dengan merupakan pertemuan mucosa esofagus dan gaster

Corpus-Antrum-Pilorus

Scop masuk kegaster, tampak mucosa kemerahan, rugae gaster, cairan lambung, kurvatura mayor-minor. Scop didorong lebih lanjut, diposisikan bentuk J untuk mengevaluasi corpus tengah dan bawah, kurvatura minor, angulus, antrum pilorikum dan pilorus. Scop masuk “Canalis piloricum” (sepanjang sekitar 1cm) dan masuk bulbus duodenum.

Rabu, 18 November 2009

Peran Perawat


Menjadi seorang perawat merupakan suatu pilihan hidup bahkan merupakan suatu cita-cita bagi sebagian orang. Namun, adapula orang yang menjadi perawat karena suatu keterpaksaan atau kebetulan, bahkan menjadikan profesi perawat sebagai alternatif terakhir dalam menentukan pilihan hidupnya. Terlepas dari semua itu, perawat merupakan suatu profesi yang mulia. Seorang perawat mengabdikan dirinya untuk menjaga dan merawat klien tanpa membeda-bedakan mereka dari segi apapun. Setiap tindakan dan intervensi yang tepat yang dilakukan oleh seorang perawat, akan sangat berharga bagi nyawa orang lain. Hal ini tentu saja merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan profesionalisme selama memberikan pelayanan yang berkualitas agar citra perawat senantiasa baik di mata masyarakat.

Menjadi seorang perawat ideal bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi untuk membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Hal ini dikarenakan kebanyakan masyarakat telah didekatkan dengan citra perawat yang identik dengan sombong, tidak ramah, genit, tidak pintar seperti dokter dan sebagainya. Seperti itulah kira-kira citra perawat di mata masyarakat yang banyak digambarkan di televisi melalui sinetron-sinetron tidak mendidik. Untuk mengubah citra perawat seperti yang banyak digambarkan masyarakat memang tidak mudah, tapi itu merupakan suatu keharusan bagi semua perawat, terutama seorang perawat profesional.

Perawat yang ideal adalah perawat yang baik. Begitulah kebanyakan orang menjawab ketika ditanya mengenai bagaimana sosok perawat ideal di mata mereka. Mungkin kedengarannya sangat sederhana. Namun, di balik semua itu, pernyataan tersebut memiliki makna yang besar. Masyarakat ternyata sangat mengharapkan perawat dapat bersikap baik dalam arti lembut, sabar, penyayang, ramah, sopan dan santun saat memberikan asuhan keperawatan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang masih menemukan perilaku kurang baik yang dilakukan oleh seorang perawat terhadap klien saat menjalankan tugasnya di rumah sakit. Hal itu memang sangat disayangkan karena bisa membuat citra perawat menjadi tidak baik di mata masyarakat. Ternyata memang hal-hal seperti itulah yang memunculkan jawaban demikian dari masyarakat.

Adapun peran perawat diantaranya ialah pemberi perawatan, pemberi keputusan klinis, pelindung dan advokat klien, manajer kasus, rehabilitator, pemberi kenyamanan, komunikator, penyuluh, dan peran karier. Semua peran tersebut sangatlah berpengaruh dalam membangun citra perawat di masyarakat. Namun, disini saya akan menekankan peran yang menurut saya paling penting dalam membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Peran–peran tersebut diantaranya ialah peran sebagai pemberi perawatan, peran sebagai pemberi kenyaman dan peran sebagai komunikator.

Kenyamanan merupakan suatu perasaan subjektif dalam diri manusia. Masyarakat yang menjadi klien dalam asuhan keperawatan akan memiliki kebutuhan yang relatif terhadap rasa nyaman. Mereka mengharapkan perawat dapat memenuhi kebutuhan rasa nyaman mereka. Oleh karena itu, peran perawat sebagai pemberi kenyamanan, merupakan suatu peran yang cukup penting bagi terciptanya suatu citra keperawatan yang baik. Seorang perawat profesional diharapkan mampu menciptakan kenyamanan bagi klien saat klien menjalani perawatan. Perawat profesional juga seharusnya mampu mengidentifikasi kebutuhan yang berbeda-beda dalam diri klien akan rasa nyaman. Kenyamanan yang tercipta akan membantu klien dalam proses penyembuhan, sehingga proses penyembuhan akan lebih cepat. Pemberian rasa nyaman yang diberikan perawat kepada klien dapat berupa sikap atau perilaku yang ditunjukkan dengan sikap peduli, sikap ramah, sikap sopan, dan sikap empati yang ditunjukkan perawat kepada klien pada saat memberikan asuhan keperawatan. Memanggil klien dengan namanya merupakan salah satu bentuk interaksi yang dapat menciptakan kenyamanan bagi klien dalam menjalani perawatan. Klien akan merasa nyaman dan tidak merasa asing di rumah sakit. Perilaku itu juga dapat menciptakan citra perawat yang ideal di mata klien itu sendiri karena klien mendapatkan rasa nyaman seperti apa yang diharapkannya.

Sudah seharusnya seorang perawat profesional memiliki kualitas komunikasi yang baik saat berhadapan dengan klien, keluarga maupun dengan siapa saja yang membutuhkan informasi mengenai masalah keperawatan terkait kesehatan klien.

Hal-hal di atas merupakan sebagian kecil gambaran mengenai peran yang dapat dilakukan oleh seorang perawat profesional dalam membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Masih banyak lagi hal lain yang dapat dilakukan oleh seorang perawat profesional untuk menciptakan citra perawat ideal yang lebih baik lagi di mata masyarakat. Perawat yang terampil, cerdas, baik, komunikatif, dan dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik sesuai dengan kode etik, tampaknya memang merupakan sosok perawat ideal di mata masyarakat. Semoga kita dapat menjadi perawat profesional yang mampu menjadi role model bagi perawat-perawat lain dalam membawa citra perawat ideal di mata masyarakat. Amien……………………….!

Senin, 16 November 2009

puisi

yang berdiam diri
seribu kali meratapi
berpasrah menepi..
menghindari peri peri
menyambut pagi lagi
bilang padanya aku mampu menari
tanpa sendumu aku bebas bergemuruh
mati tetap ada di hati
tapi pergilah jauh
pelangi mewarnai warna-warna hati

suka cita lonely-lonely road
menapaki lonely-lonly road

Jumat, 06 November 2009

cinta memang indah

Saat kau MENYUKAI seseorang,kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri

Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri

Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu

Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku menciummu?”

Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku memelukmu?”

Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya…

SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata “Sudahlah, jangan menangis.”

SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.

CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis dipundakmu sambil berkata,”Mari kita selesaikan masalah ini bersama-sama.”

SUKA adalah saat kau melihatnya dari penampilan luarnya dan bukan karena hatinya.

SAYANG adalah saat kau melihatnya, kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan dari matamu.

CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, “Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku..

Pada saat orang yang kau SUKA menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.

Pada saat orang yang kau SAYANG menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.

Pada saat orang yang kau CINTAI menyakitimu, kau akan berkata, “Tak apa dia hanya tak tahu apa yang dia lakukan.”

Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.

Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.

Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus…

SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan

SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan

CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimanapun keadaannya

SUKA adalah hal yang menuntut

SAYANG adalah hal memberi dan menerima

CINTA adalah hal yang memberi dengan rela

SEMUA CINTA PUNYA ALLAH

KEAGUNGANNYA YANG MEMBUAT SEMUA INDAH